Sedikit Analisa Mengenai APBN 2017



Pertama-tama mari perhatikan data yang tertera diatas. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa target penerimaan negara seperti pajak dan Penerimaan Negara Non Pajak (PNBP) lebih rendah dari target APBN 2016 (periode sebelumnya. Kebijakan ini diambil oleh pemerintah karena pemerintah merasa bahwa harga dari beberapa komoditas pertamabangan seperti minyak bumi dan batu bara masih sangat rendah. Seperti yang terlihat pada data berikut.
Dapat dilihat bahwa perkembangan sektor pertambngan Indonesia sejak dari tahun 2010 – 2014 saja tidak ada mengalami perkembangan. Selain itu tidak ada perkembangan yang signifikan pada sektor ekonomi yang lain juga. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah sehingga pemerintah memutuskan untuk menurunkan target APBN nya.
Sehingga dengan dinamika perubahan yang ada dan ekspektasi tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia di kemudian hari maka pemeritah mengasumsikan akan adanya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen. Sehingga menurut saya target tersebut perlu usaha yang sangat besar mengingat lambatnya perkembangan sektor ekonomi Indonesia.
Sehingga untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi Pemerintah berfokus pada pembagunan di bidang infrastruktur dan belanja sosial seperti yang terdapat pada data tersebut. Sehingga dengan gencarnya pembangunan infrastruktur maka pemerintah berasumsi bahwa laju inflasi untuk tahun 2017 adalah sebesar 4,0 persen. Karena dengan meningkatnya konektivitas tiap daerah di Indonesia maka penyebaran barang di Indonesia akan lebih efisien sehingga harga barang akan lebih stabil.
Satu hal lagi yang ingin saya bahas adalah mengenai defisit anggaran yang ajukan oleh pemerintah untuk tahun 2017 sebesar Rp. 330,2 triliun atau 2,41 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PBD) dimana angka tersebut naik dari APBN 2016 sebelumnya (Rp 296,7 triliun atau 2,35 persen terhadap PBD). Dan juga untuk meningkatan tingkat investasi seara luas, pemerintah berfokus untuk membuat kebijakan yang mengembangkan usaha mikro (UKM). Sehingga rasio utang terhadap PBD, realisasiya masih terkendali dan aman. 

DAFTAR PUSTAKA :
http://www.kemenkeu.go.id/apbn2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGARUH E-COMMERCE TERRHADAP MASYARAKAT

Potensi Daerahku

Neraca Pembayaran